Klaten, 16 September – Dalam sebuah acara yang mengukuhkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PDM-PDA) Kabupaten Klaten, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, menegaskan harapannya agar Muhammadiyah menjadi teladan dalam dakwah Islam.
Pernyataan tersebut sejalan dengan tema yang diusung oleh Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta pada tahun 2022, yang berfokus pada konsep Risalah Islam Berkemajuan (RIB).
“Kita perlu memperkuat dan menyebarluaskan Risalah Islam Berkemajuan, baik di internal Muhammadiyah maupun di luar organisasi, karena ini adalah pandangan keislaman Muhammadiyah,” ujar dr. Agus.
Dalam penjelasannya tentang hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, dr. Agus menyebutkan ada delapan program prioritas. Salah satu prioritas tersebut adalah penguatan dan penyebaran RIB, yang telah disebutkan sebelumnya.
“Program-program prioritas ini mencakup peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyah di semua tingkatan kepemimpinan organisasi, baik di tingkat pusat, daerah, otonom, majelis, lembaga, serta biro atau bagian, amal usaha (AUM), serta anggota Muhammadiyah,” tambahnya.
Program prioritas lainnya adalah memperkuat dan memperluas basis umat di tingkat akar rumput, mengembangkan AUM unggulan, mengintensifkan dakwah di kalangan generasi muda, dan mereformasi kaderisasi serta digitalisasi organisasi Muhammadiyah.
Pada periode ini, juga diharapkan terwujudnya reformasi organisasi yang akan menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang lebih profesional, maju, dan modern. Selain itu, Muhammadiyah juga akan memperluas upayanya dalam internasionalisasi demi menyebarkan misi dakwah dan tajdid yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa Muhammadiyah terus menjadi kekuatan positif dalam memajukan umat dan bangsa, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan, moral, dan etika dalam konteks kehidupan modern dan berperadaban.
Disarikan dari berita asli di https://muhammadiyah.or.id/berbingkai-risalah-islam-berkemajuan-muhammadiyah-diharapkan-jadi-teladan-dakwah/
